BJ Habibie, Bapak Teknologi Indonesia, Sang Jenius Pemilik 46 Hak Paten Nan Romantis

Indonesia dan dunia berduka atas wafatnya Bapak Teknologi Indonesia, BJ Habibie, sang jenius pemilik 46 Hak Paten di bidang Aeronotika pada tanggal 11 September 2019 di usia 83 tahun.  Kecerdasan Habibie kecil diasah oleh ayahnya, Alwi Abdul Djalil Habibie yang menjawab rasa ingin tahunya dengan jawaban serius secara sederhana dan mudah dimengerti serta dipahami oleh anak-anak.  Walau jenius di bidang teknologi yang pada umumnya pribadi yang serius, namun Habibie adalah pribadi yang romantis kepada sang istri, Hasri Ainun sampai akhir hayatnya, serta dekat dengan anak dan cucu.

Habibie Kecil yang Selalu Penuh Rasa Ingin Tahu

BJ Habibie dan Ainun Habibie, pasangan yang romantis

Sejak usia 2-3 tahun Habibie kecil selalu bertanya dan ingin tahu segala hal serta tidak akan berhenti bertanya sampai rasa ingin tahunya terpuaskan. Orang pertama  yang ditanya adalah sang ayah, Landbouw Consulent atau Kepala Bidang Pertanian Pare-Pare.

Salah satu pertanyaan beruntun sang Habibie kecil adalah pertanyaan yang diajukan, ketika melihat ayahnya sedang menyambung pohon mangga ke pohon mangga lainnya.

Melihat hal itu, segera Habibie menanyakan, apa yang sedang dikerjakan oleh ayahnya?

Ayahnya menjawab, sedang melakukan eksperimen, melakukan percobaan agar mendapatkan jawaban. Kemudian lanjut ayahnya sedang melakukan setek pohon mangga dari Jawa yang rasanya lebih manis ke pohon mangga milik mereka.

Pertanyaan Habibie yang akrab dipanggil Rudy berikutnya  adalah mengapa harus disetek?

Yang dijawab kembali oleh ayahnya, agar ia (Rudy) dapat memakan mangga yang manis dengan teman-temannya.

Ingin memuaskan rasa ingin tahunya, Rudy kecil pun bertanya, bagaimana jika gagal?

Ayahnya pun tidak bosan menjawab pertanyaan buah hatinya yang cerdas ini.  Jawabnya,"Kalau gagal, kita coba lagi dengan cara lain dan dengan  pohon mangga lainnya".   Sayangnya ayahnya tidak selalu dapat hadir setiap saat disamping Rudy untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaannya.

Untuk memuaskan keingin tahuan Rudy yang sangat besar, ayahnya pun membelikannya berbagai macam buku.  Sehingga pada usia 4 tahun, Rudy sudah lancar membaca,berbagai  macam buku dibacanya, mulai ensiklopedia sampai buku cerita.   Buku favorit Rudy adalah karya Leonardo da Vincy dan karya Jules Verne, bahkan buku berbahasa Belanda pun dibukanya.  Melihat minat baca puteranya, orang tua Rudy pun membelikannya Kamus Bahasa Belanda!  Sehingga ia makin asyik dengan buku-bukunya!

Bertemu Sang Belahan Jiwa, Ainun, untuk Pertama Kali

Salah satu orang tempat Rudy bertanya untuk memuaskan rasa penasarannya akan pengetahuan adalah ayah dari Ainun.  Karena Rudy adalah pelajar terkecil yang datang, maka teman-temannya suka menggodanya, namun Rudy malah meledek Ainun.  Ainun tidak marah karena, itulah sebabnya Rudy mulai menyukai Ainun.

Sempat terpisah selama 8 tahun, karena Habibie harus menuntut ilmu ke Jerman, ketika bertemu kembali Habibie muda pun semakin jatuh cinta dengan Hasri Ainun.   Mereka pun menikah pada tanggal 12 Mei 1962, pertemuan yang berakhir manis, bukan?  Dari pernikahan tersebut lahirlah Ilham Akbar dan  Thareq Kemal Habibie.

BJ Habibie dan Hasri Ainun Habibie, Pasangan yang Romantis

Walau pun pada saat awal menikah, kehidupan Habibie dan Ainun agak sulit, karena harus menghemat biaya hidup, serta pendidikan Doktor Habibie, namun hidup mereka tetaplah romantis. Habibie sangat menyayangi Ainun.  Dukungan dan cinta Ainun yang sangat besar untuk mendukung pendidikan dan karir Habibie,  membuatnya dapat memiliki hak paten  yang cukup banyak di bidang Aeronotika.  BJ Habibie memiliki 46 hak paten, salah satunya adalah hak paten Teori Keretakan Pesawat yang penting bagi industri pesawat.  Teori ini menyebabkan Habibie terkenal sebagai "Mr. Crack".

BJ Habibie ketika peresmian N 250

Ahli pesawat yang terkenal dengan rancangan pesawat N 235 dan N 250 ini diberi predikat sebagai Bapak Teknologi Indonesia, karena berjasa mengembangkan dunia teknologi di Indonesia.

Pesawat N250 salah satu Maha Karya BJ Habie

Meskipun identik dengan teknologi yang sangat serius, namun Habibie adalah suami yang romantis.

Hal ini diceritakan oleh TB Hasanuddin, ajudan BJ Habibie ke pewawancara stasiun televisi TV One ketika menjabat sebagai Presiden RI ke-3.  Pada saat sarapan pagi, Ibu Ainun akan mengoles beberapa helai roti dengan mentega dan selai, setelah itu diberikan kepada Bapak Habibie untuk dimakan.  Namun, pak Habibie akan mencubit sedikit bagian roti dan menyuapkan kembali ke Ibu Ainun,romantis, bukan?

Di kesempatan lain, Presiden Habibie terburu-buru ke istana, karena di sana telah menunggu tamu-tamu kenegaraan.  Setelah beberapa saat iringan mobil berangkat dari kediaman, tiba-tiba pak Habibie menyuruhnya kembali ke rumah.  Ternyata pak Habibie belum sempat minum kopi yang dibuatkan oleh Ibu Ainun tercinta!  Ketika ditanyakan oleh ajudan beliau, mengapa tidak menyuruhnya (Hasanuddin) membuatkan kopi di istana saja?

Apa jawaban bapak Habibie? "Lain, kopi ini khusus dibuatkan oleh Ibu Ainun".  Dari jawaban tersebut, bisa dilihat, bahwa Bapak Habibie sangat menghargai Ibu Ainun.

Presiden BJ Habibie pun selalu menyantap makanan buatan Ibu Ainun yang diantarkan ke istana, kecuali jika sedang keluar kota!  Jika sedang ke luar kota, Ibu Ainun pun akan merekomendasikan makanan yang akan disantap oleh pak Habibie, so sweet, bukan?

Keromantisan BJ Habibie juga dilihat ketika Hasri Ainun menderita sakit di akhir hayatnya, tak sekejap pun istri tercinta ditinggalkan.  Bahkan ketika Ibu Ainun telah meninggal, Habibie sempat merasa limbung, dalam tidur tak sadar memanggil-manggil nama istri tercinta, sehingga dokter memberikan beberapa alternatif penyembuhan.  BJ Habibie pun memilih menulis sebagai sarana menumpahkan rasa cinta, rasa sayang ke almarhum Ainun.

Dari tulisan tersebut, maka diterbitkanlah buku yang kemudian di filmkan.  Film dari tulisan almarhum yang sudah ditayangkan adalah "Habibie & Ainun" dan "Rudy Habibie".  Film ke-3 sedang dalam proses pembuatan adalah film "Habibie & Ainun 3" yang sayangnya tidak sempat beliau tonton, karena baru akan ditayangkan pada Bulan November 2019.

Selain menghasilkan karya yang di filmkan, almarhum Habibie juga telah menerbitkan beberapa puisinya yang menggambarkan kecintaannya kepada almarhumah Ainun Habibie.  Kecintaan sampai akhir hayat, bahkan kuburan beliau pun bersebelahan dengan kuburan istri tercinta di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, salah satu syarat yang diajukan BJ Habibie, ketika Hasri Ainun Habibie akan dikuburkan di TMP Kalibata ini. Benar-benar cinta dalam keabadian!  Selamat jalan Bapak BJ Habibie, semoga bertemu kembali dengan Ibu Hasri Ainun Habibie dalam cinta dan keabadian.