Memiliki seorang bayi tidak hanya membuat
bahagia, tetapi juga membuahkan tanggung jawab, karena bayi akan terus
bertumbuh dan menjadi tanggung jawab orang tua untuk mendidiknya. Disinilah dibutuhkan kemampuan bunda untuk
dapat membagi waktu dengan baik. Hal
yang perlu diperhatikan antara lain, mendidik
dan mengasuh bayi, fokus terhadap pekerjaan, serta tidak kalah penting
perhatian kepada ‘ayahnya bayi’, serta keluarga. Oleh sebab itu, seorang bunda disebut
memiliki kemampuan ‘multi tasking’,
lho!
Anak yang menggemaskan Sumber: pixabay, pexels.com |
Apakah yang disebut dengan kemampuan ‘multi tasking’ sebenarnya? Yaitu kemampuan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu yang bersamaan atau hampir bersamaan. Keren, kan, kemampuan bekerja seorang bunda?
Perkembangan, pengasuhan dan pendidikan bayi
Pada setiap tahap usianya, bayi memiliki
perkembangan kemampuan masing-masing.
Bunda sebaiknya memperhatikan kemajuan perkembangan bayi, disesuaikan
dengan panduan perkembangan bayi yang diberikan dokter atau pun dari klinik
atau puskesmas. Dukungan bunda dan ayah
dalam merangsang tumbuh kembang bayi, akan membuatnya tumbuh dan berkembang
secara optimal.
Perkembangan bayi usia 1-3 bulan
Pada masa ini merupakan masa adaptasi bayi,
juga merupakan masa adaptasi antara bunda dan bayi. Jika bayi merasa tidak nyaman, ia akan
menangis. Pada usia sampai dengan 3
bulan, bayi masih menyesuaikan diri untuk tidur di malam hari. Nah, di masa ini bunda akan banyak
bergadang.
Ada sebuah trik yang dilakukan oleh pasangan
muda, agar bayinya mengetahui bahwa inilah saatnya tidur di malam hari, yaitu
lampu kamar dimatikan dan dibiarkan hening.
Ketika sudah terbiasa dengan hal tersebut, bayi akan otomatis tertidur
pada saatnya. Namun, pada saat awal
kelahiran, bayi kerapkali merasa haus atau lapar pada saat malam hari, sehingga
bunda dituntut memberikan ASI setiap 1 sampai 2 jam sekali. Disinilah kesabaran seorang bunda dituntut.
Pada saat memberikan ASI, sebaiknya bunda juga
memanfaatkan waktu untuk lebih mendekatkan diri secara psikologis dengan bayi. Sambil memberikan ASI, bunda juga dapat
menyenandungkan shalawat Nabi atau pun zikir untuk ketenteraman dan kenyamanan
bayi.
Pada saat ini, bayi Rahmi, sering saya ajak
mengobrol, bernyanyi, menyenandungkan zikir atau pun shalawat yang berguna
untuk mengoptimalkan penglihatan dan pendengarannya.
Ia pun sudah mulai belajar menggenggam,
genggamannya sangat kuat, seolah berkata, jaga aku, Bunda! Sangat senang melihat perkembangan Rahmi! Pada saat seperti itu rasa lelah dalam mengasuh dan mendidik Rahmi, sambil bekerja di kantor menjadi terbayarkan! Alhamdulillah...
Pada usia 3-6 bulan
Usia 3-6 bulan, adalah masa dimana perkembangan
motorik bayi berkembang pesat. Rahmi
sudah mulai dapat menggenggam benda, maka kami memberikannya mainan yang aman
untuk digenggam. Jika berhasil
menggenggam benda, maka matanya yang bulat pun bersinar menandakan hatinya yang
senang dan bahagia!
Berikutnya, Rahmi mulai menggumam mengeluarkan
suara, hal ini merupakan awal kemampuan bicaranya, dia akan menirukan apapun
yang saya lakukan, seperti mengobrol, maupun bernyanyi. Ia
juga senang bermain dengan cermin, mengamati berbagai ekspresi dirinya. Kemampuan lain Rahmi adalah ia mulai belajar
duduk, walaupun harus kami jaga dari belakang, karena tulang belakangnya belum
dapat menyangga tubuh sepenuhnya.
Usia 6-9 bulan
Bayi Rahmi usia 6-9 bulan mulai belajar
mengucapkan satu atau dua patah kata, senang sekali melihat
perkembangannya! Kami juga makin senang
untuk mendukung dalam mengeksplor kemampuannya.
Dia pun senang berguling-guling di Kasur. Wah, ini agak mengkhawatirkan! Ia bisa saja
terjatuh dari tempat tidur! Maka kami pun membuat tempat tidur menjadi lebih
rendah, agar Rahmi lebih aman bermain di tempat tidur.
Pada masa ini, giginya mulai tumbuh, sehingga
iapun sering menggigit makanan maupun mainan yang ia temui. Hal ini berakibat fatal baginya, ia menderita
muntah dan mencret-mencret, badannya pun panas.
Berat badannya pun turun dengan cepat, Rahmi yang sebelumnya montok,
dalam waktu dua hari, beratnya turun seberat 0,5 kg, cukup banyak untuk ukuran
seorang bayi.
Dalam waktu dua hari itu juga, dia diperiksa
ke 2 orang dokter. Dokter yang pertama,
dokter anak, karena sakitnya malah makin mengkhawatirkan, maka kami pun
membawanya ke dokter spesialis anak spesialis pencernaan. Rahmi pun diberikan obat dan madu untuk
pengobatannya, serta catatan tentang apa saja yang harus dimakan atau pun
diminum, berikut waktu pemberiannya.
Rahmi harus diberikan nasi tim, susu khusus
untuk sakit pencernaan, oralit, serta bubur khusus untuk sakit pencernaan,
sesuai catatan yang diberikan oleh dokter tersebut. Menurut dokternya, jika keadaan tidak
membaik, maka Rahmi dirawat di Rumah Sakit (RS). Tidak tega rasanya, jika bayi sekecil ini
harus dirawat di RS!
Kami pun mentaati jadwal pemberian makan dan
minum yang diberikan, berikut makanan dan susu khususnya. Alhamdulillah Rahmi tidak perlu dirawat di
rumah sakit, karena keadaannya semakin sehat.
Namu, ternyata untuk mengembalikan berat badannya, kami harus menunggu
selama 3 bulan lamanya, sampai Rahmi berusia 11 bulan!
Perkembangan bayi usia 9-12 bulan
Dengan sakit yang pernah diderita oleh Rahmi,
kamipun lebih berhati-hati dalam menjaganya.
Namun, tumbuh kembang Rahmi masih menggembirakan kami, ia mulai bisa mengucapkan
lebih banyak kata-kata. Saya senang
membelikannya buku-buku yang akan merangsang kemampuannya, dan Rahmi pun senang
melihat dan mendengarkan cerita dari buku-buku tersebut.
Pada saat berusia 11 bulan, ada kejadian lucu
yang dialami oleh Rahmi. Ketika
mengajaknya belajar berjalan, Rahmi terbiasa sambil menggenggam mainan di
tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya menggenggam tangan saya.
Tetapi satu hari, saya memberikan mainan di
tangan kirinya, sehingga saya tidak langsung menggenggam tangan Rahmi, tetapi
memegang ujung lain mainan. Nah,
perlahan-lahan ujung mainan yang saya pegang pun dilepas, wow, Rahmi berjalan
sendiri! Seolah-olah saya masih memegang
mainannya! Walau hanya melangkah
beberapa langkah, tetapi hal itu sangat menakjubkan untuk perkembangan seorang
bayi!
Hal ini pun menjadi awal kemampuan dan
keberanian Rahmi untuk berjalan! Apa
yang dilakukan Rahmi setelah berani berjalan sendiri? Ia pun berjalan sambil berlari! Kemampuan baru Rahmi sangat membanggakan kami,
orang tuanya!
Pada saat berumur hampir 1 satu tahun, kami
lebih sering membawanya ke tempat permainan anak-anak. Hal ini agar lebih mengenal teman-teman
sebaya, walaupun akhirnya ia hanya mengamati mereka pada akhirnya. Rahmi agak sulit dekat dengan anak-anak
lainnya, karena ia akan lama mengamati mereka, sebelum bermain bersama. Hal ini hanya dapat saya amati saja, karena
toh, bermain adalah proses pengenalan teman bermain? Alasan lainnya adalah saya juga memiliki
sifat seperti itu, he he he.
Kehadiran calon bayi kedua
Tak disangka, pada saat usia Rahmi genap 1
tahun, ia pun sudah memiliki adik di rahim saya yang tidak saya sadari
kehadirannya. Pada saat itu, saya
merasakan rasa mual, pusing, cepat lelah.
Setiap habis mengerjakan satu pekerjaan, saya akan istirahat, sebelum
mengerjakan pekerjaan lainnya. Pada
awalnya saya pikir,”Ah, ini kan, karena saya terlalu lelah bekerja dan mengurus
anak!” Namun, apa yang dikatakan suami,
ketika saya mengutarakan keluhan ini?
#Blogjadibuku
#Day8
18 Comments
Bahkan konon sejak dalam kandungan ya Mba, diajak ngobrol, semacam stimulasi juga.
ReplyDeleteMendidik anak sejak dini itu penting banget, sayang kadang terlewatkan oleh kesibukan, jadinya beberapa anak ada yang telat ini itu :)
Wah mba selamat ya untuk kehamilan ke duanya. Doakan semoga saya juga segera dikasih amanah ke 2. Amin. Sehat-sehat ya buat ibu dan calon dede bayinya. Sehat terus untuk Rahmi juga 😘
ReplyDeleteMelihat milestone tumbuh kembang anak itu memmang mengejutkan. Ada yang cepat adaptasinya ada juga yang sebaliknya, tergantung juga dari stimulasinya. Selamat ya Rahmi mau punya adik nanti.
ReplyDeleteSelamat atas kehamilan ke 2 semoga sehat selalu. Bertambah lagi ya ... kak untuk amanah allah yg ke 2
ReplyDeleteYeay! Senagnyaaa mbak sedang hamil calon anak kedua ya. Ikut bahagiaaaaaa. Memang sih tiap tahap perkembangan bayi, batita, balita itu menyenangkan ya, ada khas anak masing2 :) Ada golden age juga yg jangan sampai terlewatkan oleh kita.
ReplyDeleteSelamat untuk kehamilan kedua. Semoga sehat sellau untuk semuanya. Endingnya bikin saya kepo. Jadi suaminya bilang apa, Mbak? Bersambung nih kayaknya postinganya, ya :)
ReplyDeleteMasyaAllah... kehadiran calon anak kedua merupakan rezeki yang tak terduga ya mbak. Semoga rasa mual, pusing, dan lelahnya terbayar dengan hadirnya anak sholeh dan sholehah
ReplyDeleteMasyaAllah memang tahapan pendidikan bayi harus disesuaikan sama usianya ya. Artikelnya bermanfaat banget apalagi untuk ibu baru
ReplyDeleteSelamat ya mom atas kehadiran anak keduanya semoga sehat mama dan bayinyaa always strong dalam menghadapi setiap fase hamilnya
ReplyDeleteBerarti dekat ya jarak kelahiran anaknya mbak, anak pertama dan kedua ku juga jarak lahirnya dekat, sedangkan jarak lahir anak bungsuku dengan kedua kakaknya belasan tahun :)
ReplyDeletewalaupun perkembangan anaknya rata-rata sama tapi setiap anak punya keunikan masing-masing
ReplyDeleteaku pun punya cerita si bungsu yang 1 tahun baru bisa duduk loh ehhe
tapi alhamdulillah sekarang sudah bisa berlari
Wah, belum setahun anak pertama sudah ada adiknya ya Mbak dulu...Alhamdulillah, rejeki sekali
ReplyDeleteSenang kalau mengingat tahapan perkembangan anak meski dulu kita lalui dengan segala suka dan duka yaaa
Selamat atas kehamilannya ya mbak...
ReplyDeleteSmg sehat trs ibu dan bayinya..
Aku dulu sejak hamil suka bacain anak buku
Krn meski msh di kandumgan, mereka bs dgr
Tahapan demi tahapan perkembangan anak semoga terikuti dengan baik. Memang butuh proses tapi itu semua juga demi si kecil ya mba :)
ReplyDeleteMasa usia bayi adalah waktu paling tepat untuk memberikan stimulasi2 gtu ya mbak.
ReplyDeleteTrus waktunya pula mencermati apakah perkembangannya udah sesuai milestone atau belum krn kalau belum kita bisa segera koreksi sebelum terlambat ya.
Semoga sehat selalu dan makin semangat memberi stimulasi dan memantau perkembangan anak-anak. Yang pasti, momen yang takkan terulang lagi dan akan dirindukan.
ReplyDeleteMemang masa usia anak sangat penting di 1000 hari pertama nya,agar kelak ia dewasa tumbuh sempurna.
ReplyDeleteDan dari ia bayi lah kita memperhatikan semua kebutuhan yang ia butuhkan,dari yang ia makan sampai ke motorik,dan perkembangan otak
Setiap anak memiliki tahapan yang menyenangkan. Sekarang anak saya berumur 11 bulan mbak dan memang menyenangkan dia bisa belajar secara bertahap.
ReplyDelete