3 Langkah Mengenal Gaya Belajar Anak, Sang Buah Hati


Hai, Friends!

Tahukah kalian, setiap anak memiliki gaya belajarnya sendiri? Yup, bimbingan yang benar terhadap gaya belajar anak akan membantu mengembangkan kemampuannya dengan optimal.  Seperti, saya yang memiliki tiga orang anak, yang ternyata ketiganya memiliki gaya belajar yang berbeda.

Pembimbingan cara belajar yang berbeda dengan gaya belajar anak tersebut, tentunya akan memiliki dampak yang kurang baik terhadap keinginannya untuk belajar di masa yang akan datang, Friends! Jika anak belajar dengan senang, maka akan memiliki dampak positif terhadap minat dan prestasi belajarnya kemudian, lho, Friends!

Untungnya, sempat mengikuti pelatihan tentang gaya belajar anak yang mengedepankan cara belajar yang menyenangkan.  Bagaimana, sih, cara belajar yang menyenangkan, itu, Friends?  Cara belajar yang menyenangkan buat anak adalah yang sesuai dengan gaya belajarnya, lho, Friends!  

Sumber: OpenClipart-Vectors by Pixabay.com


  Dari hasil pelatihan tersebut, maka saya melakukan langkah-langkah berikut ini :

1. Eksplorasi (Explore) dan Pengamatan (Observation)

Saya mulai melakukan eksplorasi terhadap ketiga buah hati saya yang unik ini.  Saya mulai mengamati tingkah laku anak-anak, terutama ketika akan belajar, maupun ketika sedang belajar.  Satu hal yang saya percaya adalah setiap anak itu unik.  Karena unik, maka diantara ketiga anak tersayang, tidak ada yang dapat diperbandingkan satu sama lain. 

Anak saya yang sulung memiliki kepribadian pendiam, serius dengan hal yang dia kerjakan, tertarik pada banyak hal dan senang mendengarkan musik.  Anak yang kedua adalah tipe penjelajah dan terus bergerak, mungkin hanya tidur dan sakit yang membuatnya diam.  Diam karena sakit, tetapi menjadi rewel.  Tangannya tidak berhenti bergerak, bermain, hanya sebentar berhenti di satu tempat, kemudian akan bergerak lagi.  Sangat tertarik dengan mesin mobil dan sapi, dia hafal dengan banyak merk mobil dan bis dan juga hafal dengan banyak jenis sapi, mungkin kalau besar dia akan memiliki pabrik bis dan peternakan sapi, ya, Friends?  Sedangkan putra saya yang bungsu adalah anak yang aktif, saking aktifnya, dia diam kalau tidur dan sakit saja,lho, Friends!  Bicaranya bijak, hitungannya kuat, apalagi menghitung uang sendiri! karena ia senang menabung, dan iapun santun dalam berbicara, sehingga guru-guru menyenanginya.

Si sulung ketika belajar, harus mendengarkan musik.  Yang tengah, ketika mau belajar, lari-lari dulu, mengelilingi ruang di dalam rumah, baca sebentar, lari atau jalan lagi, hadeuh...  Kalau yang bungsu, main-main dulu sebelum belajar, tetapi ketika mulai belajar akan sangat berkonsentrasi, ramai, bukan?  Dan ibunya?  Harus pandai dalam mengeksplorasi dan mengamati anak-anaknya, jadi ibu harus cerdas, bukan?

Lihat juga: Mengenal Gaya Belajar Anak, Membantu Bunda Memahami Buah Hati


2. Belajar (Learn) 


Setelah mengeksplorasi dan mengamati, maka hal yang berikutnya adalah learn atau belajar, lho, koq ibunya yang belajar?  Ya, iyalah, ibu juga harus belajar, mempelajari gaya belajar anak-anaknya.  Ketika sudah mengetahui cara belajar anak-anak, maka sayapun mulai lebih mengenalkan cara belajar, sesuai dengan gaya belajar masing-masing anak.  

Untuk putri sulung yang memiliki gaya belajar Auditori, maka saya memfasilitasinya dengan memperbolehkan belajar sambil mendengarkan musik.  Tetapi kemudian, kesenangan sang putri sulung, diprotes sama putra yang kedua yang bergaya belajar Kinestetis, sang penjelajah yang memiliki bermacam-macam gaya untuk belajar, lari, lompat, duduk, tidur-tiduran, ramai, bukan, Friends?  "Brisik!" kata putra saya yang kedua ke putri sulung.   Ya sudah, ruang belajar mereka tidak bisa berdekatan.  Sedangkan putra bungsu yang memiliki gaya belajar Visual, santai saja belajar, mau ada musik ataupun tidak.  Si bungsu akan tetap konsentrasi belajar, tidak terganggu dengan suasana sekelilingnya.

Sumber: Kidaha by Pixabay.com


3. Berkembang dan Bertumbuh (Grow)


Setelah menemukan gaya belajar mereka masing-masing, selanjutnya saya lebih sering berkonsultasi dengan guru-guru di sekolah mereka.  Mengapa harus berkonsultasi dengan guru-guru di sekolah, ya, Friends?  Karena guru mengajar tidak hanya mengajar mereka, tetapi mengajar banyak anak lainnya di kelas, jadi ibu bertugas mengenalkan sifat-sifat dan kepribadian mereka ke guru, agar guru dapat memberikan pendekatan yang efektif ke anak.  

Memang hal itu perlu dilakukan, Friends?  Yaa, perlulah, karena kalau guru tidak mengenal kepribadian anak, mungkin guru akan salah melakukan pendekatan ke anak, yang pada akhirnya malah dapat menyebabkan anak mogok sekolah, repot bukan, kalau anak tidak mau sekolah, Friends? 

Misalnya anak yang punya gaya belajar kinestetis, seperti gaya belajar putra saya yang kedua akan dianggap nakal oleh guru, jika tidak mengenalnya karena ia suka berjalan dan memperlihatkan gerak-gerik yang disukainya dalam mengikuti proses belajar.  Tetapi jika guru mengenal gaya belajarnya, maka akan diarahkan untuk pindah ke meja dekat guru, jika ia bosan di meja belajarnya sendiri.  
Sedangkan putri sulung yang cenderung pendiam dan sensitif, akan merasa tidak diperhatikan oleh gurunya, jika guru tidak mengenal kepribadiannya.  Sedangkan untuk si bungsu yang cenderung luwes dalam bergaul dan bijak dalam bercakap, cenderung tidak mengalami kesulitan dalam belajar dan beradaptasi di sekolahnya maupun di lingkungan teman-temannya di rumah.

Ketika gaya belajar buah hati sudah disesuaikan, tentunya dangan penyesuain di sana-sini ya, Friends, selanjutnya saya hanya bertugas membimbing dan mengarahkan mereka menuju cita-cita mereka.  

Ketika saya membimbing buah hati membuat peta impian (kertas karton yang mereka tulis tentang cita-cita, target nilai dan hobby mereka), putri sulung mengisi bercita-cita akan membuka restauran (karena hobby nya makan, he he he), putra kedua menulis menjadi TNI AD dan masih belum berubah sampai kini ia menginjak usia remaja.  Si bungsu menulis bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional dan terus berubah mengiringi peningkatan usia.  Cita-cita tidak harus selalu sama, bukan, Friends? Yah, sebagai ibu, saya hanya mendo'akan yang terbaik untuk buah hati tersayang.

Sumber: Annalise Baptista by Pixabay.com
Sumber: Mohamed_Hassan by Pixabay.com


Jadi, Friends, bagaimana menurut kalian dalam gaya belajar anak? Tulis di kolom komentar, ya...




Evalina



Post a Comment

20 Comments

  1. Gaya belajar anakku sepertinya visual deh etapi kalau hapalan surat2 Alquran gitu dia bisa hapal hanya dengan pembiasaan mendengar. Gabungan kali ya berarti.

    ReplyDelete
  2. Wah bunda keren banget tau gaya belajar masing-masing anak. Iyalah kan ketemu tiap hati drumah. Eeits tapi bunda termasuk yang kritis sekali. Btw si putri yang pertama mirip aku tuh bun, dulu aku juga gitu belajar dan menghapal harus diiringi musik biar cepet masuk. Dan baru tau sekarang setelah baca ini itu termasuk gaya belajar auditori aku. Makasih bun sharingnya

    ReplyDelete
  3. Hai, Mbak. Kalau aku menggunakan konsep STIFIn untuk kami di rumah. Karena kedua anak-anakku bertipe Sensing introvert, maka mereka harus sudah rapi, segar, dan kenyang, sebelum mereka belajar. Kalau mereka bosan, kami bermain-main dulu lalu lanjut belajar lagi. Metodenya dengan menuliskan ulang atau menghapal.

    Memang enak sih kalau anak-anak sudah kita ketahui gaya belajar terbaiknya seperti apa. Belajar jadi menyenangkan dan hasilnya InsyaAllah juga bagus.

    ReplyDelete
  4. Wah, punya tiga anak dengan gaya belajar yang beda, satu pun gak ada yang sama.
    Memang lebih baik tempat belajarnya dipisahkan ya, supaya tidak ada yang terganggu.

    ReplyDelete
  5. Emang ya Bun, masing-masing anak punya cirinya sendiri. Ibunya yang harus ekstra perhatiin biar maksimal tumbuh kembangnya

    ReplyDelete
  6. Sy baru ngeh sama gaya belajar anak, aku masih dalam tahap pengamatan anakku 3 tahun ini lebih dominan kemana. Sementara masih aku skolahin musik, bukan Paud atau taman bermain. Semoga ntar ketemu dominannya dimana jadi stimulasinya juga tepat ya mbak :)

    ReplyDelete
  7. Setiap anak pasti memiliki gaya belajar yang berbeda ya buu,tetapi setiap anak pasti memiliki kelebihannya masing2... Sebagai orang tua kita harus bisa memahami karakternya masing-masing agar kita tetap bisa mengajarkan anak sesuai dengan karakter anak kita,sehingga anak merasa nyaman dan fun ketika belajar..

    ReplyDelete
  8. Semua anak memang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda ,namun setiap orgtua harus memperhatikan anak-anaknya biar tumbuh semaksimal mungkin.tergantung kitanya dalam mendidik anak itu seperti apa dan mau memahami sikap anak itu seperti apa . Terimakasih

    ReplyDelete
  9. Ternyata dengan mengetahui gaya belajar anak, orang tua akan lebih bijaksana dalam menyikapi cara belajar yang disukai anak. Anak tidak kita tuntut untuk mengikuti cara belajar yang kita mau, justru kita akan mensupport cara belajar mereka demi mencapai hasil yang lebih optimal.

    ReplyDelete
  10. Karena belajar adalah kunci untuk mengembangkan kemampuan anak dalam belajar. Jika anak akrab dengan gaya belajarnya sendiri, maka mereka dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu dirinya agar belajar lebih cepat dan lebih mudah.

    Terimakasihh...

    ReplyDelete
  11. setiap anak memang mempunyai cara belajar dan kemampuan yang berbeda-beda, dan kita juga harus memperlakukan dengan cara yg berbeda, tapi jika memiliki beberapa anak yg mempunyai sifat dan cara belajar yang berbeda kita harus lebih memperhatikan dan mengawasi karna bukan tidak mungkin akan terjadi kecemburuan antara anak 1 dengan anak yang lainnya.

    ReplyDelete
  12. Karena setiap anak memiliki tipe yg berbeda dan setiap anak pun memiliki kelebihan & kekurangan yg berbeda cara mengajarkannya pun pasti berbeda. Kita juga nantinya harus mempelajari gaya belajar anak tsb agar sesuai dengan gaya belajar masing-masing anak.

    ReplyDelete
  13. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  14. Semua anak memang mempunyai kemampuannya masing masing, dan orang tua juga harus memperhatikan kembang tumbuh si anak. Bagaimana gaya belajarnya dan sebagainya. Dengan orang tua tau gaya belajar si anak, itu akan memudahkan anak dalam belajar.

    ReplyDelete
  15. Yang saya bisa simpulkan setiap anak pasti punya tipe yg berbeda dan setiap anak pun memiliki kelebihan & kekurangan yg berbeda cara mengajarkannya pun pasti berbeda,jadi kalo kalian sudah punya anak harus tau tipe anak kalian agar tidak ada masalah yang timbul krn tipe anak yang kalian angap tipe a tapi ternyata tipe b makasih

    ReplyDelete
  16. Sebagai orang tua kita harus mengenali karakter anak masing masing, dan memiliki cara belajar yang berbeda beda, dan kita harus mengenali cara belajar anak sesuai dengan gaya belajar masing-masing anak. agar kita tetap bisa mengajarkan anak sesuai dengan karakter anak kita

    ReplyDelete
  17. Karena gaya belajar masing-masing anak dapat berbeda antara satu dengan yang lain. Seorang anak yang memiliki gaya belajar visual akan lebih mudah menangkap informasi melalui gambar dan rekaman, sedangkan anak dengan gaya belajar auditori lebih senang mendengarkan cerita orang untuk menangkap informasi. Di sisi lain, ada pula anak yang lebih menyukai praktek dibandingkan teori

    ReplyDelete
  18. Emang iya, masing-masing anak punya cirinya sendiri. Ibunya yang harus ekstra perhatiin biar maksimal tumbuh kembangnya dengan sendirinya

    ReplyDelete
  19. Anak-anak memiliki kemampuan ataupun gaya belajar yang . Anak anak membutuhkan contoh di bandingkan kritik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak-anak memiliki kemampuan ataupun gaya belajar yang berbeda. Anak-anak membutuhkan contoh di bandingkan kritik.

      Delete